Konten [Tampil]
Kalau kemarin saya membagikan cerita alasan menulis versi saya, kali ini saya akan berbagi tentang alasan mendasar seseorang menulis yang disampaikan oleh kak Florensia. Kak Florensia merupakan pemateri pada recruitment Komunitas One Day One Post yang saat ini sedang saya ikuti.
Materi kali ini adalah tentang "Mengapa Menulis?"
Menurut Kak Florensia, memikirkan dan menemukan “The Big Why” memengaruhi keputusan kita dalam menulis. Kenapa? Karena menuangkan buah pikiran ke dalam tulisan tak sekadar menggoreskan pena, atau membiarkan jemari menari-nari di atas papan ketik, lalu selesai. Kegiatan menulis jauh lebih dalam dari itu. Jika diolah dengan alasan/ motivasi yang baik dan benar, maka tulisan akan lebih terarah, konsisten, dan yang paling penting: bermakna.
6 Alasan Seseorang Menulis by Florensia
Terdapat enam alasan yang paling mendasar menurut kak Florensia adalah sebagai berikut:
Mencatat dan menuliskan ide tak melulu harus di depan laptop. Kita dapat memanfaatkan gawai, buku catatan, atau secarik kertas dan pensil. Setelah cukup waktunya, jangan lupa kembangkan ide tadi menjadi sebuah tulisan yang utuh.
Ini yang dinamakan teknik persuasif dalam menulis.
Untuk meyakinkan dan mengubah perilaku pembaca.
Setiap individu tak hanya menjadi penikmat bacaan, tetapi juga dapat dengan mudah menjadi kreator informasi.
Sesuaikan gaya kepenulisan dengan seperti apa citra diri yang ingin dibentuk.
Tujuan dari terapi ini adalah agar penulis dapat memahami perasaan yang ia miliki, dan menuangkannya dalam bentuk tertulis. Istilahnya, curhat melalui tulisan.
Jika memiliki tujuan self healing, maka sebaiknya tulisan disimpan untuk pribadi, tidak untuk konsumsi publik.
Jika pada akhirnya memutuskan untuk mempublikasikan, pastikan penulisnya sudah benar-benar sembuh sehingga tulisan tidak memicu terkoreknya lagi luka lama.
1. Menangkap dan Mengikat Ide/ Gagasan
Sebesar dan semenarik apapun ide/ gagasan, jika tidak ditangkap dan diikat, maka ia akan menguap begitu saja. Menuliskan gagasan (paling tidak mencatat kerangkanya), adalah jalan ninja untuk menjaga agar gagasan tidak hilang.Mencatat dan menuliskan ide tak melulu harus di depan laptop. Kita dapat memanfaatkan gawai, buku catatan, atau secarik kertas dan pensil. Setelah cukup waktunya, jangan lupa kembangkan ide tadi menjadi sebuah tulisan yang utuh.
2. Tujuan Persuasif
Tulisan dapat membuat pembaca merasa yakin terhadap gagasan yang diutarakan. Kepercayaan/ pengetahuan seseorang tentang sesuatu hal dapat memengaruhi sikap, perilaku, dan tindakannya.Ini yang dinamakan teknik persuasif dalam menulis.
Untuk meyakinkan dan mengubah perilaku pembaca.
3. Menyebarkan Informasi
Tulisan merupakan media untuk menyebarkan informasi atau keterangan kepada pembaca. Pada era digital dan riuh dengan pengaruh media sosial saat ini, kebebasan mengakses informasi terbuka lebar. Segala jenis informasi dapat dinikmati berbagai kalangan tanpa terkecuali.Setiap individu tak hanya menjadi penikmat bacaan, tetapi juga dapat dengan mudah menjadi kreator informasi.
4. Mengekspresikan Diri dan Personal Branding
Mengekspresikan diri juga dapat dilakukan melalui tulisan. Hal ini termasuk upaya untuk memperkuat personal branding.Sesuaikan gaya kepenulisan dengan seperti apa citra diri yang ingin dibentuk.
5. Self Healing/ Upaya Penyembuhan Diri
Terapi ini menitikberatkan pada proses menulis, alih-alih hasilnya. Poin pentingnya yaitu menulis sebagai suatu aktivitas yang personal dan tak terikat aturan tata bahasa. Menulis dapat dikatakan sebagai kegiatan terapi yang menggunakan teknik sederhana, minim biaya, dan tidak membutuhkan umpan balik.Tujuan dari terapi ini adalah agar penulis dapat memahami perasaan yang ia miliki, dan menuangkannya dalam bentuk tertulis. Istilahnya, curhat melalui tulisan.
Jika memiliki tujuan self healing, maka sebaiknya tulisan disimpan untuk pribadi, tidak untuk konsumsi publik.
Jika pada akhirnya memutuskan untuk mempublikasikan, pastikan penulisnya sudah benar-benar sembuh sehingga tulisan tidak memicu terkoreknya lagi luka lama.
6. Sumber Penghasilan
Jangan dikira, menulis hanya terbatas pada kegiatan curhat dan pengisi waktu luang. Saat ini banyak sekali orang yang mampu menghasilkan pundi-pundi Rupiah dari hasil menulis. Pengahasilan ini didapatkan dari berbagai sumber, seperti adsense, kerjasama promosi dengan berbagai merek (micro/ macro influencer), profesi content writer/ copy writer, memenangkan lomba blog, serta yang tak kalah penting: menulis dan menjual buku.Lalu, setelah mengetahui "The Big Why" versi saya, apa yang harus kita lakukan? Kalau sudah mengetahui apa motivasi menulis, maka langkah selanjutnya adalah berpegang teguh pada fitrah niat tersebut. Lantas gunakan strategi paling tepat untuk menghasilkan karya terbaik. Jangan lupa bahwa konsistensi diperlukan untuk menjadi penulis yang baik.
Itulah 6 alasan seseorang menulis menurut kak Florsensia. Kalau moms, termasuk nomor berapa?
Post a Comment
Post a Comment